Jelang penerapan larangan mudik lebaran 2021, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Makassar, Sulawesi Selatan, akan memberhentikan penjualan tiket penumpang mulai tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.
Diketahui pemerintah pusat menetapkan kebijakan larangan atau peniadaan mudik tersebut untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19 yang pandeminya belum menunjukkan tanda pelandaian di Indonesia sejak Maret 2020 silam.
"Sesuai aturan pemerintah mulai tanggal 6 hingga 17 Mei stop penjualan tiket untuk umum dan atau pemudik," kata Kepala Pelni Cabang Makassar Capt Ahmad Sadikin kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/5).
Ia menerangkan, kapal Pelni akan kembali berlayar pada 18 Mei nantinya. Namun, para penumpang yang akan berangkat terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan rapid test antigen dan Genose.
"Makanya tidak ada perjalanan lagi. Kapal sampai di Makassar, ya setop di Makassar, begitu juga kapal yang tiba di Papua, ya setop di Papua. Jadi tidak ada perjalanan lagi, penumpang harus turun semuanya," tegasnya.
Sampai saat ini, penjualan tiket masih berjalan normal seperti biasanya, menurutnya karena Pelni telah memberlakukan aturan yang sangat ketat bagi calon penumpang Pihak Pelni pun telah melakukan sosialisasi yang dimulai dari agen yang terkoneksi langsung dengan Pelni, di antaranya Makassar dengan daerah lain di Sulawesi Selatan. Selama masa pandemi Covid-19, kata Ahmad, penjualan tiket penumpang dilakukan secara online.
"Travel di Makassar ada 15, mereka sudah juga, karena itukan semua sudah tersistem. Untuk membeli tiket syarat utamanya harus menyertakan surat bebas Covid-19," jelasnya.
Ahmad menambahkan selama masa peniadaan mudik kapal penumpang Pelni tetap operasikan untuk distribusi logistik.
"Jadi kapal penumpang tanpa membawa pemudik, kecuali yang sudah diatur oleh pemerintah siapa yang boleh melakukan perjalanan tersebut," katanya.